Selasa, 13 Juli 2010
Paul Si Gurita Peramal
Piala Dunia 2010 mencatatkan prestasi tinggi tersendiri bagi Spanyol setelah mereka menjuarainya, namun nasib yang sama juga menghinggapi Paul sang Gurita peramal dari Jerman.
Dengan keberhasilan Spanyol juara usai menekuk perlawanan Belanda di Final dengan skor 1-0, membuat Paul mencatatkan rekor sempurna dengan ramalannya di sepanjang turnamen kali ini.
Binatang cerdas tersebut menjadi bagian dari sensasi Piala Dunia tahun ini, sebab dari 7 prediksi bagi timnas Jerman ia selalu bisa menebak benar hasil akhirnya alias sapu Bersih, dan menutupnya dengan prediksi untuk partai Final yang menjagokan Spanyol sebagai juara Dunia.
Pada pekan terakhir ini, ia mengeluarkan dua prediksi, yang pertama partai perebutan tempat ketiga, antara Jerman vs Uruguay, serta partai puncak antara Belanda vs Spanyol, dan keduanya ditebaknya dengan jitu, bendera yang ia pilih adalah sang pemenang laga.
Namun karena prediksinya yang terlalu akurat tersebut, juga membuat Paul menuai bahaya, sejumlah fans Jerman kecewa ketika ia meramalkan Jerman takluk dari Spanyol di Semi Final, setelah ramalan menjadi kenyataan para manusia yang tidak bisa menerima hasil itu, terus menghujat dan mengancam Paul.
Sejak ramalan kekalahan Jerman, sebagian pendukung Tim Panser marah karena merasa ‘dikhianati’ oleh Paul dengan menyanyikan lagu anti gurita dalam semifinal lalu. Hal ini membuat banyak pihak yang merasa khawatir. Bahkan, Menteri Perindustrian Spanyol Miguel Sebastian seperti dilaporkan BBC meminta agar gurita ini segera ‘ditransfer’ tanpa biaya ke Spanyol untuk “menjamin perlindungannya.
Berkat kekalahan Jerman dari Spanyol itu pula rekor kekalahan terbesar judi bola tercipta, seorang petaruh yang tidak mengikuti petunjuk Paul dan menjagokan Jerman, kehilangan 755 ribu euro atau lebih dari Rp 8,6 miliar dan tercatat sebagai kekalahan judi bola terbesar sepanjang sejarah hingga saat ini.
Namun juga ada pihak-pihak yang diuntungkan oleh Prediksi Paul, William Hill salah satu rumah judi ternama mengklaim, beberapa player sukses menangguk 500 ribu Poundsterling (Rp 6,7 miliar) sepanjang pagelaran Piala Dunia Afrika Selatan berlangsung.
Sabtu, 10 Juli 2010
Titip Rindu Buat Ayah
Lirik dan Accord
A D
Di Matamu Masih Tersimpan
A
Selaksa Peristiwa
E D
Benturan dan Hempasan Terpahat
A
Di Keningmu
E
Kau Nampak Tua dan Lelah
Bm
Keringat Mengucur Deras
E A D
Namun Kau Tetap Tabah Ehemm
A D
Meski Nafasmu Kadang Tersengal
Bm E
Memikul Beban Yang Makin Sarat
A D A D A
Kau Tetap Bertahan
Reff Ebiet G. Ade
A D A
Engkau Telah Mengerti Hitam dan Merah Jalan Ini
E D A
Keriput Tulang Pipimu Gambaran Perjuangan
E Bm
Bahumu Yang Dulu Kekar Legam Terbakar Matahari
E A D
Kini Kurus dan Terbungkuk Ehemm
A D
Namun Semangat Tak Pernah Pudar
Bm E
Meski Langkahmu Kadang Gemetar
A
Kau Tetap Setia
D E A
Ayah Dalam Hening Sepi KuRindu
D E A
Untuk Menuai Padi Milik Kita
Bm E A
Tapi KeRinduan Tinggal Hanya KeRinduan
Bm E A D A D A
Anakmu Sekarang Banyak Menanggung Beban...
A D
Di Matamu Masih Tersimpan
A
Selaksa Peristiwa
E D
Benturan dan Hempasan Terpahat
A
Di Keningmu
E
Kau Nampak Tua dan Lelah
Bm
Keringat Mengucur Deras
E A D
Namun Kau Tetap Tabah Ehemm
A D
Meski Nafasmu Kadang Tersengal
Bm E
Memikul Beban Yang Makin Sarat
A D A D A
Kau Tetap Bertahan
Reff Ebiet G. Ade
A D A
Engkau Telah Mengerti Hitam dan Merah Jalan Ini
E D A
Keriput Tulang Pipimu Gambaran Perjuangan
E Bm
Bahumu Yang Dulu Kekar Legam Terbakar Matahari
E A D
Kini Kurus dan Terbungkuk Ehemm
A D
Namun Semangat Tak Pernah Pudar
Bm E
Meski Langkahmu Kadang Gemetar
A
Kau Tetap Setia
D E A
Ayah Dalam Hening Sepi KuRindu
D E A
Untuk Menuai Padi Milik Kita
Bm E A
Tapi KeRinduan Tinggal Hanya KeRinduan
Bm E A D A D A
Anakmu Sekarang Banyak Menanggung Beban...
Ibu
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tampak kaki penuh darah penuh nanah...
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu kumembalas,Ibu...Ibu...
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu...Ibu...
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tampak kaki penuh darah penuh nanah...
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu kumembalas,Ibu...Ibu...
Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
Lalu doa-doa kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas Ibu...Ibu...
Langganan:
Postingan (Atom)